Dalam
rangka memenuhi kebutuhan pangan nasional dan meminimalkan perbedaan distribusi
pengembangan sumber daya air di antara daerah-daerah, maka Pemerintah Indonesia
telah melaksanakan serangkaian usaha terus menerus dimana salah satunya adalah
pembangunan dibidang prasarana air baku yang dapat langsung dirasakan
oleh masyarakat kecil/petani dalam memenuhi kebutuhan air irigasi maupun air
baku.
Balai
Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung dibentuk dengan tujuan untuk
meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya air serta pengendalian banjir di
daerah aliran sungai Cimanuk-Cisanggarung. Untuk mencapai tujuan tersebut telah
diidentifikasi beberapa lokasi calon bendung yang memiliki peluang dan
keuntungan untuk direalisasikan maupun dikembangkan salah satu di
ataranya adalah Bendung Waledan di sungai Rambatan Kabupaten
Indramayu, Jawa Barat
Berdasarkan
perkembangan terakhir yang terjadi di wilayah Kabupaten Indramayu, kebutuhan
air baku semakin lama semakin meningkat, sementara ketersediaan air semakin
terbatas. Peningkatan kebutuhan air tersebut sejalan dengan adanya peningkatan
jumlah penduduk, fasilitas permukiman dan kebutuhan air irigasi. Hal ini
semakin terasa apabila musim kemarau tiba, Bendung Waledan diharapkan dapat
menjadi solusi permasalahan tersebut.
Bendung
Karet Waledan di Kabupaten Indramayu ini lebih memprioritaskan pada manfaat
penyediaan untuk kebutuhan air baku DMI dan air irigasi. Bendung Karet Waledan
telah direncanakan sejak tahun 1994 dan telah di revew ulang pada tahun 2009,
serta masyarakat sekitar sangat berharap agar bendung karet tersebut segera
terwujud sehingga kesulitan akan krisis air tawar dapat segera teratasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar